fbpx

Apa Itu Flare dan Mengapa Penting di Industri Migas

oleh | 23 Jun 2025 | Keamanan

Flare adalah sistem pembakaran terbuka di fasilitas migas yang digunakan untuk membakar gas berlebih secara aman. Api besar yang terlihat di menara tinggi ini bukan hanya simbol industri migas, tapi alat penting untuk mencegah bahaya ledakan akibat tekanan gas yang tidak terkendali. 

Sistem ini diaktifkan saat terjadi kelebihan tekanan, shutdown, atau kondisi darurat. Daripada gas dilepaskan langsung ke udara, ia dibakar untuk meminimalkan dampak lingkungan dan risiko keselamatan. 

Fungsi Utama Flare

Fungsi utama flare adalah menjaga keselamatan operasional. Saat sistem mengalami tekanan tinggi, gas dialirkan ke flare untuk dibakar. Ini mencegah potensi ledakan, kerusakan alat, hingga bahaya bagi pekerja. Flare juga membantu menstabilkan tekanan pada pipa dan tangki penampung. 

Selain itu, flare menjadi bagian dari sistem kontrol produksi terutama saat startup dan shutdown agar proses tetap aman dan terkendali. 

Komponen Penting Flare

Komponen Flare Migas
  • Burner: Ujung tempat gas dibakar. 
  • Flare Stack: Menara tinggi tempat burner berada, menjauhkan api dari fasilitas. 
  • Knockout Drum: Tangki pemisah cairan dari gas sebelum masuk ke burner. 
  • Sistem Pemantik: Menghidupkan api secara otomatis saat gas masuk. 

Kombinasi komponen ini menjamin pembakaran berlangsung aman, efisien, dan meminimalkan emisi. 

Jenis-Jenis Flare

  • Elevated Flare: Nyala api di atas menara tinggi. Umum digunakan, tapi mencolok secara visual dan menghasilkan suara keras. 
  • Ground Flare: Berada di tanah, dilengkapi dinding pelindung. Lebih senyap dan cocok untuk lokasi dekat permukiman. 
  • Enclosed Flare: Pembakaran terjadi dalam ruang tertutup, sehingga emisi, cahaya, dan suara sangat minimal. 

Pemilihan jenis flare bergantung pada lokasi, volume gas, dan pertimbangan lingkungan. 

Proses Kerja Flare

Prosesnya sederhana tapi kritis. Ketika tekanan sistem naik, gas akan dialihkan ke flare. Gas melewati knockout drum, lalu dibakar di burner. Sistem pemantik otomatis akan menyalakan api segera saat gas mengalir, memastikan tidak ada kebocoran gas tak terbakar. 

Sistem ini dikendalikan melalui sistem otomatisasi (DCS atau SCADA) yang memungkinkan operator memantau tekanan dan aliran secara real-time. Operator tetap berperan penting untuk menjamin semua berjalan sesuai prosedur. 

Dampak Lingkungan Flare

Dampak Flare Terhadap Lingkungan

Meski penting untuk keselamatan, flare memiliki dampak serius terhadap lingkungan: 

  • Emisi Gas Rumah Kaca: Pembakaran menghasilkan CO₂ dan kadang metana yang belum terbakar sempurna. Ini berkontribusi pada perubahan iklim. 
  • Polusi Udara: Menghasilkan partikel halus, NOx, dan SO₂ yang membahayakan kesehatan dan lingkungan. 
  • Gangguan Sosial: Suara bising, cahaya terang, dan bau menyengat bisa mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar. 

Karena itulah, pengelolaan flare menjadi sorotan utama dalam kebijakan lingkungan global. 

Upaya Mengurangi Penggunaan Flare

Untuk mengurangi ketergantungan terhadap flare, dilakukan beberapa langkah: 

  1. Gas Recovery: Menangkap gas flare untuk dimanfaatkan kembali sebagai energi. 
  1. Teknologi Minimasi Flare: Sistem otomatis dan kontrol tekanan yang lebih presisi mengurangi pembakaran tidak perlu. 
  1. Penerapan Regulasi Ketat: Pemerintah dan lembaga lingkungan menerapkan batas emisi dan mewajibkan laporan emisi flare secara berkala. 

Dengan pendekatan ini, gas yang tadinya dibakar dapat dimanfaatkan sehingga efisien dan ramah lingkungan. 

Peran Teknologi dalam Membantu Pengelolaan Flare

Teknologi kini memegang peran besar: 

  • Sensor dan IoT: Memantau emisi secara real-time untuk pengambilan keputusan cepat. 
  • AI dan Machine Learning: Memprediksi potensi flare dan mengatur distribusi gas agar efisien. 
  • Energi Terbarukan: Mengurangi konsumsi gas internal, yang secara tidak langsung mengurangi volume flare. 

Transformasi digital ini menjadikan pengelolaan flare lebih efektif dan bertanggung jawab. 

Tantangan yang Dihadapi

Meski solusi teknis tersedia, ada beberapa tantangan: 

  • Infrastruktur Terbatas: Banyak fasilitas migas di daerah terpencil belum memiliki sistem modern. 
  • Biaya Tinggi: Investasi teknologi flare minimization tidak murah. 
  • Kepatuhan Regulasi Lemah: Masih ada perusahaan yang belum mematuhi batas emisi dan hanya fokus pada pelaporan administratif. 

Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama memastikan pengawasan berjalan dan insentif diberikan kepada perusahaan yang pro-lingkungan. 

Kesimpulan 

Flare adalah solusi keselamatan yang vital di industri migas. Tapi di sisi lain, jika tidak dikelola dengan bijak, sistem ini bisa menjadi sumber pencemaran udara, pemanasan global, dan gangguan sosial. Untungnya, dengan teknologi dan regulasi yang tepat, penggunaan flare bisa diminimalkan tanpa mengorbankan keselamatan. 

Industri migas yang cerdas bukan hanya yang bisa mengebor dalam, tapi yang bisa memikirkan dampaknya secara mendalam. Mengelola flare bukan sekadar urusan teknis, tapi bagian dari tanggung jawab moral terhadap lingkungan dan generasi mendatang. 

Lihat juga bagaimana teknologi TrackVision McEasy, sebuah dashcam Artificial Intelligence (AI) membantu proses distribusi migas menjadi lebih aman, terpantau, dan terkendali. Baca selengkapnya di https://www.mceasy.com/blog/keamanan/industri-minyak-dan-gas-pengertian-dan-cara-kerjanya/  

FAQ: Flare di Industri Migas 

1. Apakah flare harus selalu menyala? 
Tidak. Flare seharusnya hanya aktif saat kondisi darurat atau kelebihan tekanan. Jika menyala terus-menerus, itu tanda sistem kurang efisien. 

2. Apakah flare membahayakan lingkungan? 
Ya, terutama jika tidak dikelola dengan baik. Emisinya bisa mencemari udara dan berkontribusi pada pemanasan global. 

3. Apakah gas flare bisa dimanfaatkan? 
Bisa. Dengan sistem gas recovery, gas bisa ditangkap dan digunakan sebagai bahan bakar atau energi. 

4. Siapa yang mengatur penggunaan flare di Indonesia? 
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menetapkan aturan dan batas emisi terkait aktivitas flare. 

5. Mengapa flare masih digunakan di era teknologi canggih? 
Karena hingga kini, dalam banyak kasus, belum ada solusi lain yang seaman dan secepat flare dalam kondisi darurat. Namun penggunaannya terus ditekan seminimal mungkin. 

Konsultasi Kebutuhanmu

Dapatkan saran fleet management, video monitoring, dan sensor bahan bakar dari ahlinya

Please enable JavaScript in your browser to complete this form.

Tulisan Terkait

Peralatan Wajib di Sektor Tambang Modern

Peralatan Wajib di Sektor Tambang Modern

 Di balik industri tambang dengan medannya yang esktrem, terdapat deretan peralatan alat berat tambang yang menunjang setiap tahap operasional. Tanpa alat yang tepat, kegiatan penambangan akan mengalami hambatan dari sisi efisiensi, keselamatan, hingga...

baca lainnya