fbpx

Mengetahui Cara Kerja Kilang Minyak

oleh | 4 Jul 2025 | Produktivitas

Kilang minyak adalah fasilitas industri yang mengolah minyak mentah menjadi berbagai produk bernilai tinggi seperti BBM, LPG, aspal, dan bahan baku petrokimia. Kilang menjadi bagian vital dalam rantai pasok energi nasional dan global, karena tanpanya, minyak mentah tidak dapat langsung digunakan oleh masyarakat.

Fungsi Utama Kilang Minyak 

Fungsi utama kilang minyak adalah memisahkan, mengubah, dan memurnikan minyak mentah menjadi produk yang sesuai spesifikasi pasar. Produk utamanya meliputi: 

  • BBM: Premium, Pertamax, Solar 
  • LPG: Bahan bakar rumah tangga dan industri 
  • Aspal: Infrastruktur jalan 
  • Petrokimia dasar: Nafta dan propilena untuk industri plastik dan kimia 

Komponen Utama Kilang Minyak

Komponen Kilang Minyak

Crude Distillation Unit (CDU)

Unit distilasi pertama untuk memisahkan komponen minyak mentah berdasarkan titik didihnya. 

Vacuum Distillation Unit (VDU)

Memproses residu dari CDU untuk menghasilkan bahan bakar diesel berat dan feedstock cracking. 

Hydrocracker Unit

Mengubah fraksi berat menjadi produk ringan berkualitas tinggi melalui reaksi dengan hidrogen. 

Reforming Unit

Meningkatkan oktan bensin dengan mengubah struktur molekul hidrokarbon. 

Cara Kerja Kilang Minyak Secara Umum

Kilang minyak bekerja dengan prinsip fisika dan kimia. Minyak mentah dipanaskan dan dipisahkan berdasarkan titik didih, diubah melalui reaksi kimia untuk meningkatkan kualitas, lalu dimurnikan untuk menghilangkan kontaminan sebelum didistribusikan ke pasar. 

Cara Kerja Kilang Minyak Secara Umum

Tahapan Utama dalam Kilang Minyak

Pemisahan (Separation)

Memisahkan komponen minyak mentah berdasarkan titik didih melalui distilasi. 

Konversi (Conversion)

Mengubah molekul berat menjadi produk ringan seperti bensin dan LPG. 

Perawatan (Treating)

Menghilangkan sulfur, nitrogen, dan kontaminan lain untuk memenuhi standar lingkungan. 

Proses Pemisahan (Distilasi Atmosferik)

Distilasi atmosferik memanaskan minyak mentah hingga 350°C-400°C, lalu memisahkannya dalam kolom fraksionasi menjadi: 

  • Gas (LPG) 
  • Naphtha (bensin) 
  • Kerosin (avtur) 
  • Diesel 
  • Residu 

Proses Pemisahan: Distilasi Vakum

Residu distilasi atmosferik diolah di distilasi vakum pada tekanan rendah untuk menurunkan titik didih. Hasilnya antara lain: 

  • Heavy gas oil (HGO) 
  • Vacuum gas oil (VGO) sebagai feed hydrocracker 
  • Vacuum residue untuk aspal atau feed cracking 

Proses Konversi: Cracking dan Reforming

  • Thermal Cracking: Menggunakan suhu tinggi untuk memecah molekul besar menjadi kecil tanpa katalis. 
  • Catalytic Cracking: Menggunakan katalis pada suhu lebih rendah untuk efisiensi dan kualitas produk yang lebih baik. 
  • Reforming untuk Menaikkan Oktan: Mengubah naphtha menjadi bensin beroktan tinggi melalui proses reforming dengan katalis platinum. 

Proses Perawatan (Treating dan Blending)

Setelah konversi, produk di-treatment untuk menghilangkan sulfur (desulfurisasi) dan kontaminan lainnya. Lalu dilakukan blending (pencampuran) agar BBM memenuhi spesifikasi oktan, cetane, dan emisi. 

Teknologi Modern dalam Kilang Minyak

  • Hydrocracking: Menghasilkan produk ringan berkualitas tinggi 
  • Alkylation: Menggabungkan molekul ringan menjadi bensin beroktan tinggi 
  • Isomerization: Mengubah struktur isomer untuk meningkatkan kualitas 
  • Desulfurization: Mengurangi kandungan sulfur hingga ultra low sulfur fuel 

Produk Akhir Kilang Minyak dan Penggunaannya

Produk Akhir Kilang Minyak

BBM (Premium, Pertamax, Solar): Bahan bakar kendaraan bermotor dan alat berat. 

LPG: Bahan bakar rumah tangga, restoran, dan industri kecil. 

Aspal: Material infrastruktur jalan, pelabuhan, dan landasan pacu. 

Petrokimia Dasar: Nafta untuk industri plastik, propilena untuk kimia dasar dan industri tekstil. 

Tantangan Operasional Kilang Minyak

  • Konsumsi energi tinggi 
  • Emisi gas rumah kaca 
  • Perawatan peralatan (shutdown dan turnaround) 
  • Fluktuasi harga minyak global yang memengaruhi profitabilitas 

Dampak Lingkungan dari Kilang Minyak

Kilang minyak menghasilkan emisi CO2, SOx, NOx, serta air limbah dan sludge berbahaya. Mitigasi dilakukan dengan: 

  • Teknologi desulfurisasi dan SCR (Selective Catalytic Reduction) 
  • Pengolahan air limbah (WWTP) 
  • Flare gas recovery untuk mengurangi pembakaran gas buang 

FAQs tentang Cara Kerja Kilang Minyak

1. Apa fungsi utama kilang minyak? 
Mengolah minyak mentah menjadi BBM dan produk turunannya. 

2. Apa itu distilasi atmosferik? 
Proses pemisahan minyak mentah berdasarkan titik didih pada tekanan atmosfer. 

3. Mengapa diperlukan catalytic cracking? 
Untuk menghasilkan bensin dan LPG dari fraksi berat dengan kualitas lebih baik. 

4. Apa perbedaan CDU dan VDU? 
CDU untuk distilasi atmosferik sedangkan VDU memproses residu pada tekanan vakum. 

5. Bagaimana kilang mengurangi emisi sulfur? 
Dengan teknologi hydrodesulfurization (HDS) pada unit treating. 

6. Produk apa saja yang dihasilkan kilang minyak? 
BBM, LPG, aspal, nafta, petrokimia dasar, dan residu. 

Konsultasi Kebutuhanmu

Dapatkan saran fleet management, video monitoring, dan sensor bahan bakar dari ahlinya

Please enable JavaScript in your browser to complete this form.

Tulisan Terkait

7 Langkah Proses Pengeboran Minyak

7 Langkah Proses Pengeboran Minyak

Pengeboran minyak adalah proses teknis untuk mengekstraksi hidrokarbon dari perut bumi. Aktivitas ini memerlukan perencanaan matang, teknologi canggih, dan tenaga ahli agar dapat dilakukan secara aman, efisien, dan ramah lingkungan. Artikel ini akan membahas Proses...

baca lainnya
Jenis-jenis dan Fungsi Alat Berat Tambang 

Jenis-jenis dan Fungsi Alat Berat Tambang 

Dalam industri pertambangan, alat berat memegang peranan krusial. Mulai dari penggalian, pengangkutan, hingga pemrosesan material tambang, seluruh proses operasional sangat bergantung pada keandalan dan efisiensi alat-alat ini. Tanpa alat berat, proses produksi akan...

baca lainnya