Bagaimana Mixue Kuasai Market Supply Chain?

oleh | 17 Feb 2023 | News


Anda tentu tidak asing lagi dengan brand minuman asal Tiongkok ini bukan? Iya, Mixue begitu populer di Indonesia hingga sekarang. Jumlah outletnya yang begitu banyak juga tersedia di Vietnam, Malaysia, juga Singapura. Bahkan usaha yang didirikan oleh Zhang Hongcaho pada tahun 1997 ini hampir kalahkan perusahaan besar seperti McDonald’s yang berdiri 68 tahun. Selain memiliki 600 unit gerai yang tersebar di Indonesia sejak tahun 2000, Mixue juga menduduki peringkat ke-5 dengan outlet terbanyak di dunia. Luar biasa bukan?

Selain masifnya perkembangan Mixue di beberapa wilayah Indonesia dalam satu tahun belakang, harga jualnya juga sangat terjangkau dibandingkan dengan pemain outlet minuman lainnya. Mereka mampu menjual produknya dengan harga relatif rendah di target pasar menengah ke bawah, padahal brand ini diimpor langsung dari Tiongkok. Dari segi produk, packaging, dan tampilan outlet yang sangat menarik membuat konsumennya ketagihan. Maka jangan heran jika Mixue menjual produknya sangat low price dan affordable, tetapi juga layak dibeli.

Mixue Bukan Perusahaan Es Krim

1674642500342 Thumbnail 16746425001

Perkembangan Mixue yang agresif membuatnya dijuluki dengan “Pencari Ruko Kosong” atau “Malaikat Pencatat Ruko Kosong”. Pelesetan ini dinilai sebagai konsep marketing yang sukses menjamur di seluruh wilayah Indonesia. Tetapi ada fakta menarik dari brand satu ini. Jadi sebenarnya Mixue bukanlah perusahaan yang menjual es krim, tetapi perusahaan yang bergerak di sektor supply chain khususnya supply chain food and beverage (FnB).

Franchise

Menurut laporan keuangannya, Mixue mendapat penghasilan dari penjualan es krim hanya 0,56%. Sedangkan pendapatan Mixue dari penjualan bahan baku di bulan Maret-Juni 2022 mencapai 72,16%, dan packaging sebesar 15,55% yang mereka jual ke franchisee, sehingga total dari pendapatan supply chain mereka hampir 90%. Jadi bisa disimpulkan bahwa Mixue bukan perusahaan es krim. Supply chain management justru menjadi kunci utama kesuksesan Mixue hingga detik ini.

Bagaimana Strategi Mixue Perkuat Supply Chain?

Screenshot 2023 02 17 170347

Semakin kuat rantai pasokan, Mixue semaksimal mungkin menekan biaya operasionalnya dan semakin sulit juga ditandingi oleh kompetitornya. Lantas bagaimana strategi yang dilakukan Mixue untuk memperkuat rantai pasokannya?

Bahan Baku Terjangkau

Mixue dengan rendahnya biaya ingredients (bahan baku) yang mereka jual mengakibatkan jumlah permintaan konsumen meningkat drastis. Untuk itu, cabang outlet Mixue berada dimana-mana. Coba bayangkan, di Tiongkok saja outletnya hampir menyentuh 13 ribu unit. Belum lagi outlet yang berada di luar Tiongkok, seperti di Vietnam, Malaysia, Singapura, dan di Indonesia. Jika pendapatan mereka didapat dari penjualan bahan baku saja hampir 90%, lain halnya dengan pembuatan bahan baku yang mampu menekan biaya produksi hingga 20%. Karena itu jumlah outletnya merajalela.

Permintaan Pasar Meningkat

Selain menyuguhkan harga bahan baku yang sangat murah, ternyata kualitas produknya juga tetap terjaga. Kondisi inilah yang menunjukkan tingginya pembelian yang siginifikan. Misalnya, untuk harga cup standarnya kira-kira Rp500, mungkin saja Mixue bisa mendapatkan Rp250. Secara perhitungan ini tentu berdampak langsung pada harga pokok penjualan Mixue yang memberikan harga murah kepada target pasarnya bukan?

Fasilitas Produksinya Besar

Harga jual produk yang sangat rendah untuk para supplier membuat fasilitas produksi Mixue semakin besar. Tentunya operasional mereka juga lebih efektif dan efisien. Keputusan untuk melengkapi fasilitas produksi menjadi investasi terbaik bagi Mixue karena lebih efisien dari seluruh aspek dan pastinya berjangka panjang.

Standar dan Kualitas Produknya Terjaga

Murahnya biaya bahan baku yang mereka jual juga tidak menurunkan kualitas produksi. Bahan-bahan yang mereka sediakan selalu segar ketika pengiriman diterima oleh outlet-outlet mereka.

Proses Distribusinya Baik

Mixue dalam mengoperasikan supply chain FnB juga wajib diacungi jempol. Mengapa? Hal ini bermula di tahun 2014 dimana Mixue mulai mendirikan pusat distribusinya sendiri untuk menyuplai seluruh outlet mereka setiap hari. Dengan menghilangkan profit margin menengah, Mixue mampu menjaga biaya produksi semaksimal mungkin dan meminimalisir biaya pengiriman.

TMS Solusi Tepat Efisiensi Operasional Supply Chain

Tms

Belajar dari Mixue yang mampu mengefisiensi operasional dan menekan biaya distribusi ke outlet-outlet mereka dengan tetap menjaga kualitas produksinya membuat daya saing Mixue semakin kuat dan sulit dikalahkan kompetitor. Maka, bukan hal sulit bagi perusahaan-perusahaan supply chain di Indonesia bisa memperkuat supply chainnya seperti Mixue.

Sebagai solusi tepat untuk memperkuat supply chain seperti Mixue, Transportation Management System (TMS) dari McEasy siap membantu Anda kelola manajemen operasional distribusi jadi lebih efisien dan hemat biaya transportasi. TMS juga mendigitalisasi seluruh proses distribusi yang end-to-end, memonitoring pengiriman dengan real-time hingga meningkatkan kepuasan pelanggan dengan akses yang mudah.

Dapatkan fitur-fitur TMS dan rasakan benefitnya dengan mengunjungi laman website product TMS McEasy sekarang juga!

Tulisan Terkait

MTI Resmi Implementasikan Produknya dengan McEasy

MTI Resmi Implementasikan Produknya dengan McEasy

PT Multi Terminal Indonesia (MTI), anak perusahaan PT Pelindo Solusi Logistik, mengambil langkah strategis dengan meresmikan implementasi produknya dengan McEasy. Proses implementasi yang berlangsung di Semarang dan Surabaya pada pekan lalu, menandai komitmen keduanya...

McEasy Hadir di Bali Sediakan Sistem Logistik Terintegrasi

McEasy Hadir di Bali Sediakan Sistem Logistik Terintegrasi

Bali, sebagai destinasi pariwisata utama di Indonesia, memiliki kebutuhan logistik yang khas dan kompleks. Dengan meningkatnya permintaan akan barang dan layanan di pulau ini, perusahaan dan bisnis lokal memerlukan sistem logistik yang terintegrasi untuk menjaga...