Panduan Memahami Route Optimization Bagi Bisnis

oleh | 25 Mei 2022 | Route Optimization

Berdasarkan data dari PR Newswire, tiga tantangan utama dari manajemen operasional di lapangan adalah efisiensi pengiriman (25%), margin (14%), dan permintaan konsumen (14%). Ketiga tantangan tersebut dapat diatasi dengan memanfaatkan teknologi optimasi rute yang dapat diimplementasikan ke berbagai jenis bisnis

Apa itu route optimization?

Route Optimization adalah proses menemukan rute yang paling efisien, sesuai tujuan bisnis perusahaan.

Jika perusahaan memiliki puluhan hingga ratusan pesanan yang harus dikirim dalam satu waktu tertentu maka memetakan jalur pengirimannya secara manual bisa memakan waktu yang lama.

Di sini route optimization menjadi salah satu solusi terbaik untuk menemukan rute terbaik sehingga dapat meningkatkan efisiensi waktu, jarak dan biaya logistik.

Rute terbaik dalam route optimization tidak berarti hanya menemukan rute terpendek atau waktu tercepat. Lebih dari itu, route optimization memiliki banyak variabel yang dapat dipertimbangkan sesuai kebutuhan dan prioritas bisnis perusahaan.

Beberapa variabel yang dipertimbangkan seperti: delivery time windows, jarak antara satu titik dengan titik lain, kapasitas kendaraan, berat dan volume barang, kondisi lalu lintas, jadwal pekerja lapangan, dll.

Perbedaaan Route optimization dengan Google Maps

Kesalahpahaman paling umum adalah masih banyak yang menganggap bahwa Route Optimization sama dengan Google Maps. Padahal keduanya memiliki perbedaan dan prioritas fungsinya masing-masing.

Singkatnya, Anda dapat menggunakan Google Maps untuk mengetahui “apa cara terbaik untuk pergi dari titik A ke titik B?”

Google akan melihat dua alamat yang Anda berikan dan dengan cepat melakukan geocode sebelum menentukan dua penanda pada peta. Google kemudian akan memilih semua kemungkinan segmen jalan di antara dua titik Anda.

Penilaian segmen jalan tersebut berdasarkan faktor-faktor seperti jarak terpendek, panjang segmen jalan penghubung, dan kondisi lalu lintas pada saat itu. Kemudian Google akan merekomendasikan rute dengan skor tertinggi dengan beberapa alternatif lain.

Jadi, jika Anda mencari jalur terpendek di antara dua titik atau lokasi, Anda dapat menggunakan Google Maps sebagai route planning. Namun jika Anda merencanakan rute dengan lebih dari dua titik perhentian, kita tidak lagi berbicara tentang jalur antara A ke B, melainkan A ke B ke C ke D dan seterusnya. Sehingga Anda memerlukan cara yang dapat menemukan urutan titik perhentian yang optimal, dengan berbagai pertimbangan variabel untuk memastikan rute yang Anda pilih adalah yang paling efisien.

Itulah perbedaan antara route optimization dengan Google Map. Untuk memahaminya lebih lanjut, silahkan pelajari Route Optimization vs Google Maps.

Kenapa bisnis perlu route optimization?

Berdasarkan data dari Capgemini, biaya untuk proses last mile delivery mencapai 53% dari total biaya pengiriman dan hingga 41% dari total biaya supply chain. Sebagian besar biaya ini merupakan akibat dari cara manual yang masih digunakan.

Sehingga, digitalisasi route planning melalui route optimization dapat membantu perusahaan menjawab tantangan-tantangan dalam proses last mile delivery tersebut. Perusahaan dapat memangkas jumlah jarak perjalan, waktu perjalanan, hingga memangkas biaya-biaya seperti bensin dan perawatan kendaraan.

Hasilnya, perusahaan dapat meningkatkan jumlah order yang dikirim dalam satu kali antar, meningkatkan jumlah pengantaran, dan secara tidak langsung dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.

Apa saja manfaat route optimization bagi bisnis?

Route optimization merupakan kunci penting agar pengiriman barang dapat berjalan efisien. Terlebih di Indonesia dengan letak geografis yang unik. Oleh sebab itu, digitalisasi perencanaan rute melalui route optimization dapat membantu perusahaan dalam menjawab tantangan-tantangan dalam proses last mile delivery tersebut. Perusahaan dapat memangkas jumlah jarak perjalan, waktu perjalanan, hingga memangkas biaya-biaya seperti bensin dan perawatan kendaraan. Hasilnya, perusahaan dapat meningkatkan jumlah pesanan yang diantarkan dalam satu kali perjalanan dan secara tidak langsung juga mengurangi waktu pengembalian dari suatu barang.

Perusahaan dapat menerapkan route optimization melalui dua cara, yaitu by route dan by vehicle. Perusahaan hanya cukup memasukkan beberapa data yang bisa disesuaikan dengan regulasi perusahaan masing-masing dan secara otomatis sistem akan memperlihatkan rute terbaik untuk pengiriman barang untuk masing-masing kurir ataupun armada. Perusahaan tidak hanya dapat memangkas jumlah waktu perjalanan, tetapi juga sumber daya yang ada. Dengan route optimization, perusahaan dapat mengurangi biaya operasional kendaraan hingga 10% dan memangkas jarak tempuh hingga 51%.

Tidak sebatas itu, route optimization dapat membantu mengurangi waktu loading – unloading barang dan dikombinasikan dengan load optimization dapat menghasilkan skema terbaik untuk memaksimalkan jumlah barang yang dikirim. Sementara itu, manajemen dan administrator (dispatcher) dapat memantau pergerakan barang dan kurir secara real-time mulai dari awal barang keluar hingga tiba ke tujuan pengiriman. Dengan demikian, mereka dapat mengetahui jika sewaktu-waktu ada barang atau kurir yang diam/tidak bergerak sehingga manajemen dapat mengatasi isu tersebut dengan cepat.

Apakah bisnis anda sudah memanfaatkan route optimization? Seberapa efektif efisiensi yang dapat dilakukan? Segera hubungi tim McEasy untuk mendapatkan demo software Transportation Management System beserta route optimizationnya.

Tulisan Terkait

Manfaat Rute Pengiriman yang Efisien untuk Bisnis Anda

Manfaat Rute Pengiriman yang Efisien untuk Bisnis Anda

Pengiriman barang menjadi semakin penting dalam dunia bisnis sekarang, terutama dengan semakin meningkatnya penggunaan e-commerce dan bisnis online. Namun, salah satu tantangan terbesar dalam proses pengiriman adalah mengoptimalkan rute pengiriman agar lebih efisien...

Cara Maksimalkan Muatan Pengiriman di Dalam Box Armada!

Cara Maksimalkan Muatan Pengiriman di Dalam Box Armada!

Armada yang tidak terealisasi secara maksimal dapat menjadi masalah dalam operasional pengiriman order. Banyak perusahaan logistik menghadapi tantangan ini, di mana armada seringkali membawa order yang tidak sesuai dengan kapasitas muatan pengiriman yang dimiliki. Hal...