Memahami Geofence dan Fungsinya pada Fleet Management

oleh | 24 Jan 2022 | Manajemen Armada

Armada dan pengemudinya adalah dua dari sekian sumber daya cukup esensial yang dimiliki oleh perusahaan yang bergerak dalam industri transportasi. Keselamatan armada dan pengemudi serta kemampuan mereka dalam bekerja secara efektif dan proporsional akan mempengaruhi produktivitas perusahaan guna melayani kebutuhan pelanggan.

Semakin tinggi produktivitas perusahaan tersebut maka akan berdampak pada semakin besarnya keuntungan (profit) yang diperoleh. Guna menjaga keselamatan armada dan pengemudinya serta meningkatkan kinerja pelayanan terhadap pelanggan, tiap perusahaan membuat suatu aturan sebagai tuntunan operasional yang wajib dipatuhi oleh setiap pengemudi armada.

Bagi pengemudi yang melanggar aturan maka akan dikenai sanksi sesuai peraturan yang telah ditetapkan. Melalui aturan ini diharapkan pengemudi lebih berhati-hati dalam mengemudi armada dan mencegah penyalahgunaan armada.

Pengertian Fleet Management

Dalam pelaksanaannya, perusahaan membutuhkan suatu sistem pemantau (monitoring system) yang dapat mencatat atau merekam aktifitas armada selama beroperasi dan memberikan laporan terhadap pelanggaran aturan yang terjadi di lapangan. Fleet Management mempunyai peranan yang sangat penting dalam dunia industri, seperti: konstruksi, manufaktur, ataupun wholesale.

Kegiatan dalam Fleet Management sendiri terdiri dari pengelolaan armada bermotor milik perusahaan seperti Sepeda Motor, Mobil, Bus dan lain-lain. Hasil dari Fleet Management adalah kita bisa memaksimalkan pemanfaatan dari armada, penghematan bahan bakar yang dipakai kendaraan, preventive maintenance pada armada sehingga umur armada lebih lama.

Pada dasarnya tujuan dari Fleet Management adalah untuk meningkatkan produktivitas, memaksimalkan efisiensi, serta meningkatkan keselamatan bagi para pengendara dan juga pengemudi. Maka dari itu dibutuhkan kombinasi sistem yang di dalam nya mampu melacak posisi armada perusahaan, memantau kebiasaan driver, melaporkan penggunaan bahan bakar pada armada serta sistem manajemen pemeliharaan armada.

Apa itu Geofence?

Istilah “Geofence” sendiri mengacu pada teknologi yang menggunakan GPS atau sinyal RFID untuk menggambar batas virtual di ruang angkasa dan untuk memicu tindakan tertentu berdasarkan batas. Perbatasan virtual ini disebut geofence, yang merupakan kata portmanteau yang terdiri dari geografis dan pagar.

Tindakan yang dipicu oleh pengguna ketika geofence dilintasi dapat mengakibatkan pengiriman pesan push, email, SMS atau dalam aplikasi yang lebih kompleks, yang terkadang termasuk instruksi pemrograman.

Baik objek dan orang dapat ditemukan dalam geofence. Jika perangkat penerima seperti ponsel cerdas atau microchip dalam mobil berada dalam kisaran geofence yang telah ditentukan, tindakan selanjutnya dipicu oleh pertukaran sinyal antara penerima dan pemancar. Penerima menerima pesan, misalnya, bahwa penawaran khusus diajukan kepadanya atau bahwa mobil dengan microchip tidak diizinkan untuk melewati batas negara.

Geofencing secara teknis didasarkan pada sistem GPS, tetapi juga dapat diimplementasikan menggunakan chip RFID dan komunikasi M2M. Secara umum diasumsikan bahwa geofencing akan menjadi teknologi penting untuk Internet of Things. Teknologi ini sudah digunakan dalam pemasaran seluler.

Geofence digunakan pada berbagai hal untuk pengelolaan tugas-tugas administrasi, menambah pemasaran, atau untuk memeriksa aspek-aspek yang terkait dengan keamanan. Dalam Fleet Management Geofence berperan untuk membuat perimeter virtual untuk area geografis sebenarnya. Perimeter ini dapat menandai batas area kerja kendaraan armada serta mengetahui dengan akurat aktivitas pada driver.

Manfaat Geofence

1. Merupakan alat keamanan untuk antisipasi pencurian armada

Sistem Geofence akan memberikan notifikasi jika armada keluar dari perimeter virtual yang telah ditentukan. Dengan begitu dapat dilakukan penyelidikan lebh lanjut apakah hal itu merupakan tindakan pencurian atau yang lain sehingga dapat mengambil keputusan tindakan secara cepat dan tepat.

2. Menjaga armada tetap pada perimeter yang telah ditentukan

Sistem Geofence dapat memberitahukan ketika armada memasuki atau keluar dari suatu kawasan tertentu. Hal ini dapat menjadi sarana yang terpercaya untuk memastikan akuntabilitas pengemudi dan memastikan pekerjaannya sesuai dengan Standar Operasional Prosedur serta jadwal yang telah ditentukan.

3. Optimasi Rute

Dengan penggunaan Sistem Geofencing bisa yang dipadukan dengan sistem GPS maka bisa menentukan rute yang terbaik agar bisa menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan mudah. Dengan fitur ini mampu menekan resiko tersesatnya pengemudi saat sedang sedang ditugaskan.

4. Memprediksi pemakaian bahan bakar

Bahan bakar merupakan penyumbang biaya operasional terbesar dengan bagian sepertiga dari biaya operasional perusahaan sehingga hal ini tidak bisa dianggap remeh. Pengeluaran dana yang tidak diperlukan dapat mengurangi keuntungan dari perusahaan. Dengan adanya sistem Geofence maka rute terbaik dapat diketahui sehingga dapat mengkalkulasi jarak sehingga bisa dihitung jumlah biaya yang diperlukan untuk bahan bakar.

5. Manajemen kebiasaan pengemudi

Dengan menggunakan sistem Geofence maka perusahaan akan terbantu dalam memonitoring kecepatan, rem mendadak serta akselerasi yang cepat pada armada. Hal tersebut akan menimbulkan kerusakan pada armada jika dibiarkan terus-menerus sehingga perusahaan akan kehilangan keuntungan dalam jangka waktu yang lama.

6. Predictive maintenance

Penggunaan Sistem Geofence dapat membantu menyimpan informasi terkait dengan jarak tempuh yang dilalui sehingga dapat melakukan preventive maintenance kepada armada seperti peremajaan spare part serta service berkala.

7. Meningkatkan efisiensi dan kinerja bisnis

Data dari sistem Geofence dapat memperkaya informasi tentang kinerja dari armada, terlebih dengan dengan perpaduan dengan informasi lain dari perangkat yang berbasis GPS. Dengan informasi tersebut kita dapat melakukan perbaikan kinerja dan peningkatan bisnis dalam berbagai aspek pada Fleet Management.

Cara Kerja Geofence

Pada dasarnya ada 2 cara kerja Geofence, yaitu:

1. GPS

Penentuan posisi yang dilakukan menggunakan satelit navigasi, yang bertukar informasi dengan perangkat pengguna.

2. RFID

Posisi yang dicapai dalam jangkauan radio seluler atau WLAN menggunakan chip RFID. Chip yang disebut juga dengan tag RFID atau transponder, dapat menerima medan elektromagnetik bolak-balik frekuensi tinggi yang dipancarkan oleh menara radio seluler ataupun router. Transponder dapat menggunakannya dengan membaca kode dan mengirim kembali informasi ke pemancar.

Batas geofilter ditentukan sesuai dengan koordinat GPS, area jaringan radio seluler atau jaringan WLAN. Geofence dapat menyebabkan tindakan dan respons dari perangkat dengan sinyal ketika mereka terhubung ke sistem. Reaksi perangkat terkadang tergantung pada data tambahan yang dikumpulkan oleh sensor tambahan. Melalui instruksi IFTTT (jika ini maka itu), aplikasi kompleks dapat diimplementasikan yang kadang-kadang membutuhkan pengetahuan pengguna yang luas dan sensor atau perangkat tambahan. Ini dianggap sebagai blok bangunan penting untuk Internet of Things.

Untuk menggunakan fitur geofence, Anda harus terlebih dahulu menetapkan batas virtual lokasi dalam GPS atau software yang mendukung RFID. Penetapan batas virtual ini sesederhana menggambar lingkaran di sekitar titik lokasi di Google Maps atau menghubungkan titik-titik batas membentuk sebuah area. Setelah itu, geofence virtual akan memicu respons setiap kali perangkat yang telah diprogram masuk atau keluar dari area tersebut.

Contoh Penggunaan Geofence dalam Fleet Management

Ad4A9C Ab1Ab162283C421185A755Ca242Fdfbf Mv2

Perusahaan otobus dengan puluhan armada dapat menggunakan geofence untuk membuat batas virtual garasinya. Sehingga operator tidak perlu melakukan cek secara manual apakah bus sedang berada di garasi atau tidak.

Perusahaan logistik dengan area gudang yang luas, yang di dalamnya terdapat beberapa drop poin. Pada umumnya, oleh admin, armada kendaraan belum dianggap sampai di gudang hingga armada tersebut benar-benar masuk atau berada di drop point walaupun armada sudah memasuki wilayah gudang (misal: sedang antre).

Dengan menggunakan geofence, perusahaan dapat menentukan batas virtual area gudang tersebut. Sehingga apabila ada armada yang masuk atau keluar dari area gudang, sistem akan mendapat update secara otomatis tanpa perlu ada konfirmasi antara admin dan driver.

Fitur Geofence di layanan VSMS McEasy

Sebagai penyedia teknologi logistik dan transportasi nomor 1 di Indonesia, McEasy telah menanamkan fitur geofence di layanan VSMS-nya yang telah digunakan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia seperti Rosalia Indah, Alfamidi, Fedex, MGM Bosco, dsb.

Nah, demikian ulasan singkat mengenai fungsi geofence pada fleet management. Semoga ulasan di atas dapat menjadi referensi dalam pengambilan keputusan Anda.

Apabila Anda tertarik untuk memaksimalkan sistem dalam perusahaan logistik Anda dengan teknologi dari McEasy, Anda bisa mengontak customer service kami untuk mendapatkan demo secara gratis. So, jangan ragu untuk menghubungi kami ya!canva

Tulisan Terkait

Cegah Penumpang Gelap dengan Solusi Dashcam TrackVision 

Cegah Penumpang Gelap dengan Solusi Dashcam TrackVision 

Bagi Anda pemilik bisnis jasa transportasi, keamanan di jalan raya adalah prioritas utama bagi setiap pengemudi dan penumpang. Namun, seringkali Anda menghadapi situasi di mana penumpang gelap, yang tidak terdaftar dalam catatan resmi kendaraan, dapat menimbulkan...

Temukan Cara iBuzzer Kendalikan Kecepatan Pengemudi di Jalan 

Temukan Cara iBuzzer Kendalikan Kecepatan Pengemudi di Jalan 

Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh pengemudi ngebut atau ugal-ugalan adalah masalah yang serius yang dapat mengancam bisnis Anda dan keselamatan publik. Selain risiko kerugian akibat kecelakaan, perilaku pengemudi dengan kecepatan agresif ini juga rentan...